Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waktu Yang Tepat Untuk Menjual Saham Bagi Seorang Investor

“Sebenarnya kapan sih waktu yang tepat untuk menjual saham?” Pertanyaan itu seringkali muncul di benak para investor, terutama investor pemula yang belum genap setahun di pasar saham.

Banyak sekali investor pemula yang masih bingung tentang waktu terbaik untuk menjual saham. Terkadang para investor pemula tersebut buru-buru menjual sahamnya ketika mereka sudah mendapatkan cuan yang hanya sedikit. Padahal, kemungkinan harga akan bisa naik lagi tanpa mereka sadari.

Lalu Kapan Waktu Terbaik Menjual Saham?

Jika kalian memustuskan untuk menjadi seorang investor, maka kalian harusnya tidak boleh terburu-buru untuk menjual saham, apalagi saat harga saham masih naik sedikit dari harga yang kalian beli. Khususnya bagi kalian yang ngakunya investor tapi cara kalian jual beli saham masih seperti trader, karena sejatinya seorang investor itu berbeda dengan trader.

Seorang investor itu mengacu pada analisa fundamental perusahaan. Mereka akan benar-benar menjual saham mereka jika memang dirasa secara analisa fundamental saham tersebut layak untuk dijual. Berbeda dengan trader yang hanya menjual saham jika harga saham tersebut naik tanpa analisa fundamental.

Malahan investor sejati itu tidak akan pernah menjual saham yang dimilikinya karena saham yang mereka beli adalah saham yang punya prospek bagus kedepan hingga seterusnya. Dan mereka merasa sangat sayang jika sahamnya mereka jual. Mereka akan terus membeli saham tersebut hingga kepemilikan saham mereka bertambah.

Jadi Waktu Yang Tepat Menjual Saham Itu Kapan?

Disini bukan berarti jika kalian memutuskan menjadi seorang investor maka kalian tidak boleh menjual saham. Banyak juga para investor kawakan atau senior yang menjual saham mereka di waktu yang tepat.

Pada artikel kali ini saya akan bahas kapan waktu yang tepat untuk menjual saham khususnya bagi seorang investor yang menganut aliran fundamental. Untuk para trader, mungkin bisa di skip artikel ini.

Mari simak 4 waktu yang tepat untuk menjual saham bagi seorang investor sebagai berikut.

1. JUAL SAHAM KETIKA MENYENTUH HARGA WAJAR

Sekali lagi artikel ini hanya saya peruntukkan untuk seorang investor ya, jadi kalau kalian seorang trader nanti gak nyambung hehee.

Yang pertama, waktu yang tepat untuk menjual saham adalah ketika saham tersebut sudah menyentuh harga wajar. Harga wajar yang dimaksud yaitu harga wajar dalam analisa fundamental.

Seorang investor biasanya akan membeli sebuah saham dibawah harga wajar, dengan catatan saham tersebut merupakan saham bagus dari sisi fundamental seperti management perusahaan bagus, pendapatan dan laba konsisten naik, rasio hutang kecil, dan sebagainya.

Jadi harga wajar adalah harga suatu saham yang sudah murah dari sisi valuasinya, bukan berarti saham murah itu saham dengan nilai per lembar 50, 70, 100, dst. Saham per lembar dengan harga 10.000 bisa dikatakan murah jika harga wajarnya adalah 20.000, artinya saham tersebut diskon 50%.

Contoh kecil untuk menjual saham ketika sudah menyentuh harga wajar sebagai berikut:

Kalian beli saham perusahaan ABCD dengan menggunakan analisa fundamental. Menurut analisa kalian, saham ABCD merupakan saham bagus dengan harga wajar saham 2000 rupiah/lembar. Dari sisi keuangan bagus, manajemen bagus, hutang kecil, pendapatan naik, dll. Ketika kalian lihat harga sahamnya, ternyata masih dihargai 200 rupiah/lembar.

Lalu kalian membeli saham tersebut karena diskon harga yang sangat besar. Dari analisa 2000/lembar dan masih dihargai 200/lembar. 1 tahun berlalu, harga saham yang tadinya 200/lembar naik menjadi 500/lembar dan kalian masih terus beli sahamnya. Ketika saham sudah menyentuh harga 2000/lembar barulah kalian menjual saham yang kalian miliki.

Itu adalah sebuah contoh kecil menjual saham di harga wajar, terlepas kalian ingin menjual sebagian atau semuanya, itu tergantung kalian. Saran saya, jika memang kinerja perusahaan bagus, maka keep forever. Tapi jika kalian punya prinsip jual di harga wajar, itu hak kalian, yang penting kalian sudah bisa ambil profit melalui analisa fundamental.

2. JUAL SAHAM KETIKA TARGET PERSENTASE SUDAH TERPENUHI

Kurang lebih waktu yang tepat untuk menjual saham di nomor 2 ini sama dengan nomor 1, bedanya kali ini dengan persentase tahunan.

Sebelum membeli saham, kalian sudah menentukan persentase tahunan yang kalian targetkan, dimana ketika sudah mencapai persentase tersebut, maka saham yang kalian miliki akan kalian jual, tentunya masih menggunakan analisa fundamental.

Jadi semisal kalian ingin memperoleh persentase profit dari saham sebesar 12% per tahun, maka jika di tahun pertama profit kalian belum mencapai 12%, kalian tidak akan menjual saham yang kalian miliki.

Kalian akan terus hold saham yang kalian miliki hingga profitnya mencapai 12%. 

3. JUAL SAHAM KETIKA ADA “GOLDEN MOMENT”

Yang dimaksud golden moment adalah momen emas, dimana tidak semua saham memiliki momen ini.

Salah satu contohnya adalah momen pembagian dividen. Biasanya harga saham akan naik secara drastis ketika suatu perusahaan mengumumkan jadwal pembagian dividen. Nah momen inilah yang bisa kalian manfaatkan.

Kalian bisa jual saham yang kalian miliki ketika harga saham melambung tinggi karena pengumuman dividen tadi. Di sisi lain kalian tidak bisa mendapatkan dividen kalau kalian menjual saham kalian sebelum cum date.

Penjualan saham di momen ini biasanya saya gunakan ketika saham saya sudah menyentuh harga wajar dan muncul pengumuman pembagian dividen. Jadi saya bisa cuan besar di saham, tetapi balik lagi saya tidak bisa mendapatkan dividen karena saya menjualnya sebelum cum date.

Tapi jika memang perusahaan bagus, yaa jangan dijual karena kalian bisa memperoleh dividen. Ingat balik lagi ke analisa fundamental yaa.

4. JUAL SAHAM KETIKA MANAGEMENT PERUSAHAAN SUDAH TIDAK BAGUS

Nah ini juga sangat penting. Andaikata di saham ABCD kalian masih rugi atau belum profit, saya sarankan jual saja sahamnya ketika manajemen perusahaan sudah tidak bagus, contohnya direksi perusahaan yang korupsi.

Biasanya perusahaan yang mempunyai direksi seorang koruptor dan sudah viral beritanya, maka sahamnya akan turun. Daripada kalian rugi lebih banyak, saya sarankan kalian jual saja sahamnya. Kebanyakan saham seperti ini adalah saham perusahaan BUMN, tapi tidak semua ya. Banyak juga saham BUMN yang bagus kinerjanya.

Tentukan Target Saat Menjual Saham

Bertransaksi saham itu gampang, yang susah adalah mengendalikan emosi ketika melihat harga saham naik dan kita pengen jual begitupun sebaliknya ketika saham turun. Maka dari itu sebelum membeli saham, alangkah baiknya harus melakukan analisa terlebih dahulu, terutama untuk investor pemula.

Jangan ngaku investor kalau baru 2 hari beli saham langsung jual ketika saham naik, pura-pura hold ketika saham turun. Ingat yaa saham itu beda dengan judi, kalau kalian hanya berspekulasi mending main high domino aja, hehee canda.

Kalian harus punya target kapan kalian jual saham di waktu yang tepat dan kapan kalian hold saham sepanjang waktu. Semoga bermanfaat yaa, salam investor.

Posting Komentar untuk "Waktu Yang Tepat Untuk Menjual Saham Bagi Seorang Investor"