Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bedanya Saham dan Deposito, Lebih Baik Pilih Mana?

Saham dan deposito, mungkin kamu tidak asing lagi mendengar istilah 2 kata tersebut. Yap, saham maupun deposito merupakan instrument investasi dengan tujuan dan strategi yang berbeda. Tetapi apakah kamu tahu perbedaannya?

Beda saham dan deposito

Ketika berbicara tentang investasi, deposito dan saham adalah dua instrumen yang sering dibahas. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dan memberikan manfaat yang berbeda pula bagi para investor. 

Pada artikel kali ini, saya akan membahas perbedaan yang mendasar antara saham dan deposito, serta faktor-faktor yang perlu kamu pertimbangkan saat memilih antara keduanya. Berikut perbedaan antara saham versus deposito, check it out !

1. Definisi Saham dan Deposito

Secara singkat, pengertian saham adalah suatu kepemilikan sebuah perusahaan atau bagian kecil dari sebuah perusahaan. Ketika kamu membeli saham, maka kamu sebenarnya membeli sebagian kepemilikan dalam perusahaan tersebut. Kamu akan menjadi pemegang saham dan memiliki hak untuk mendapatkan dividen atau bonus jika perusahaan membagikan keuntungan, serta hak untuk memberikan suara dalam keputusan perusahaan jika kamu memiliki saham dengan hak suara.

Sedangkan deposito adalah bentuk investasi yang umumnya ditawarkan oleh bank. Dalam deposito, Kamu menyetor sejumlah uang ke dalam rekening bank yang kamu punya untuk jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga tetap. Nantinya uang yang telah kamu setorkan akan diinvestasikan oleh bank dalam berbagai instrumen keuangan yang aman, seperti obligasi atau sertifikat deposito lainnya.

Ada perbedaan lain, jika saham, kamu bisa menjual atau membeli sewaktu-waktu saham yang kamu punya. Tetapi jika deposito, ada jangka waktu tertentu yang sudah ditentukan oleh pihak bank, jadi kamu tidak bisa menjual atau mengambil keuntungan sewaktu-waktu.

2. Risk & Return

Salah satu perbedaan utama antara saham dan deposito adalah tingkat risiko dan potensi pengembalian.

Saham, di sisi lain, memiliki potensi pengembalian atau return yang lebih tinggi, tetapi juga memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Sehingga ada istilah tentang resiko investasi di saham, yaitu High Risk, High Return

Harga saham bisa naik atau turun secara tajam dalam waktu singkat, tergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar. Meskipun ada potensi mendapatkan keuntungan besar dengan berinvestasi dalam saham, kamu juga berisiko mengalami kerugian besar jika pasar saham turun.

So, jika kamu mau berinvestasi di saham, kamu harus benar-benar mengetahui kondisi perusahaan yang kamu beli dengan membaca laporan keuangan perusahaan tersebut.

Sedangkan untuk resiko dan pengembalian di deposito relatif aman karena uang kamu akan dijamin oleh pemerintah atau lembaga asuransi hingga batas tertentu (biasanya sekitar 100 juta rupiah di banyak negara). Namun, keuntungan dari deposito cenderung lebih rendah dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti saham.

Istilah resiko dalam investasi di deposito biasanya dikenal dengan Low Risk, Low Return.

Jadi kamu pilih mana? Pilih saham dengan resiko besar tetapi kemungkinan keuntungan juga besar atau pilih deposito yang resiko rugi sangat kecil tetapi keuntungan juga relative kecil? Itu semua tergantung kamu sendiri yaa, karena nantinya yang kamu investasikan adalah uang kamu sendiri.

3. Likuiditas

Salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat memilih antara saham atau deposito adalah likuiditas. Likuiditas mengacu pada sejauh mana kamu dapat dengan mudah mengakses uang kamu.

Saham jauh lebih likuid daripada deposito. Kamu dapat membeli atau menjual saham kamu setiap saat selama jam perdagangan pasar saham (senin-jumat jam 09.00-16.00 WIB). Ini memberi kamu fleksibilitas untuk mengakses uang kamu jika kamu membutuhkannya dengan cepat.

Tapi ingat jangan jual saham ketika di posisi rugi yaa, sayang uangnya, hehee.

Sedangkan deposito biasanya memiliki likuiditas yang lebih rendah karena kamu harus menahan uangmu dalam jangka waktu tertentu. Jika kamu menarik uang kamu sebelum jatuh tempo, kamu mungkin akan dikenakan denda atau dikenakan potongan bunga.

So, beda dengan dengan saham yang bisa dijual sewaktu-waktu. Deposito terdapat jangka waktu beberapa tahun jika mau ambil uang atau keuntungan.

4. Waktu Investasi

Investasi di saham lebih cocok untuk investasi jangka panjang. Harga saham bisa fluktuatif dari hari ke hari, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka cenderung mengalami kenaikan nilai. Ini membuat saham menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang ingin berinvestasi untuk jangka waktu yang lebih lama, seperti persiapan pensiun atau pendidikan anak-anak kelak.

Sekali lagi, pastikan jika kamu membeli saham, kamu harus membeli saham perusahaan yang tepat. Karena membeli saham sama dengan membeli sebuah bisnis suatu perusahaan.

Kalau deposito sendiri biasanya cocok untuk orang-orang yang memiliki tujuan investasi jangka pendek atau yang ingin mempertahankan modal mereka dengan risiko yang minim. 

Jangka waktu untuk berinvestasi di deposito kurang lebih adalah beberapa bulan hingga beberapa tahun (kebanyakan beberapa tahun sih setau saya). Ini membuatnya ideal untuk tujuan seperti menabung uang liburan atau dana darurat.

5. Tujuan Investasi

Tujuan investasi kamu juga akan mempengaruhi pilihan Kamu antara deposito dan saham. Jika Kamu mencari tempat untuk menyimpan uang Kamu dengan aman sambil menghasilkan sedikit bunga tambahan, deposito mungkin adalah pilihan yang tepat. 

Namun, jika tujuan Kamu adalah pertumbuhan modal jangka panjang, maka saham mungkin lebih sesuai.

Itu semua balik lagi ke kamu yaa, tujuan kamu berinvestasi untuk apa.

6. Pengetahuan dan Pengalaman

Investasi dalam saham seringkali memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pasar keuangan dan perusahaan yang kamu beli sahamnya. Jika kamu adalah seorang pemula yang kurang berpengalaman dalam investasi, Kamu mungkin merasa lebih nyaman dengan deposito yang lebih sederhana dan lebih aman.

Tetapi sekarang sudah banyak tutorial cara membeli saham untuk pemula kok, jadi kamu gak usah bingung.

Jadi Pilih Saham atau Deposito Nih?

Saham dan deposito adalah dua instrumen investasi yang memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda. Pilihan kamu antara keduanya harus didasarkan pada tujuan investasi kamu, tingkat risiko yang kamu siapkan, dan pengetahuan kamu tentang pasar keuangan. 

Terlepas dari pilihan kamu, penting untuk selalu melakukan riset dan berkonsultasi dengan seorang penasihat keuangan atau senior yangsudah berkecimpung dalam dunia investasi saham maupun deposito.

Ingat yaa, semua keputusan ada di tanganmu, karena uang yang kamu investasikan adalah uang kamu sendiri.

Hindari mengikuti investasi bodong dengan embel-embel return yang besar. Kamu harus punya pengetahuan dan prinsip yang mendalam agar tidak mudah terjerumus dalam investasi gelap.

Oh iya, satu lagi pesan saya, hindari hutang untuk berinvestasi. Usahakan uang yang kamu investasikan adalan benar-benar uang yang nganggur. Karena investasi itu tidak selalu cuan tetapi bisa saja boncos jika kita salah pilih dalam membeli, khususnya untuk investasi di saham.

Oke sekian artikel dari saya tentang perbedaan saham dan deposito, semoga bermanfaat, salam cuan :)

Posting Komentar untuk "Bedanya Saham dan Deposito, Lebih Baik Pilih Mana?"